Nazrial Islaminur Pratama, Nazrial (2023) AKTIVITAS ANALGETIK EKSTRAK ETANOL DAUN CIPLUKAN (Physalis angulata L.) PADA MENCIT SWISS WEBSTER JANTAN DENGAN METODE SIEGMUND. Diploma thesis, STIKes Karsa Husada Garut.
|
Text
KTI Nazrial.pdf Download (1MB) | Preview |
Abstract
Nyeri adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan. Nyeri merupakan suatu pengalaman sensorik yang multidimensional. Fenomena ini dapat berbeda dalam intensitas (ringan,sedang, berat), kualitas (tumpul, seperti terbakar, tajam), durasi (transien, intermiten,persisten), dan penyebaran (superfisial atau dalam, terlokalisir atau difus). Obat untuk mengurangi rasa nyeri disebut analgetik. Penggunaan analgetik sebagai obat nyeri sudah banyak digunakan oleh masyarakat. penggunaan analgetik golongan OAINS lebih sering digunakan. Namun, penggunaan jangka panjang memiliki efek samping seperti komplikasi kardiovaskular dan gastrointestinal. Sedangkan untuk penggunaan obat analgetik dengan golongan narkotik memiliki efek samping ketergantungan. Adanya efek samping yang sangat berbahaya pada penggunaan jangka Panjang, Maka masyarakat lebih memilih obat tradisional sebagai alternatif. Obat tradisional telah digunakan oleh masyarakat Indonesia sejak zaman kerajaan, perjuangan kemerdekan, hingga perkembangan dan kemajuan sampai saat ini, salahsatu obat tradisional adalah ciplukan. Tanaman ciplukan dikenal dengan tanaman yang memiliki banyak kegunaan. Salah satunya adalah daun ciplukan yang mengandung alkaloid dan flavonoid. Pada penelitian ini akan dilakukan uji aktivitas analgetika Ekstrak Etanol Daun Ciplukan pada mencit dengan metode Siegmund, mengingat bagian daun ciplukan merupakan limbah yang jarang dimanfaatkan, maka pemanfaatan daun cilukan ini diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap kelestarian lingkungan selain potensinya dalam pengobatan analgetika. Daun ciplukan diteliti pada mencit Swiss Webster dengan dosis 10, 25, 50 mg/KgBB menggunakan metode siegmund untuk mengetahui aktivitas analgetiknya. Obat pembanding yang digunakan adalah Ibuprofen 50/70kgBB, mencit diinduksi asam asetat 1% secara intraperitornial. Setelah 30 menit pemberian obat sesuai perlakuan, kemudian diamati setiap 5 menit sekali dalam 60 menit. Hasil pengamatan menunjukan bahwa semua dosis memiliki aktivitas analgetik dengan dosis yang paling efektif adalah dosis 50 mg/KgBB
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > RS Pharmacy and materia medica |
Divisions: | Faculty of Medicine, Health and Life Sciences > School of Medicine |
Depositing User: | Mr Andhika Lungguh Perceka Andhika |
Date Deposited: | 30 Apr 2024 15:32 |
Last Modified: | 30 Apr 2024 15:32 |
URI: | http://repository.lp4mstikeskhg.org/id/eprint/177 |
Actions (login required)
View Item |