PROFIL SENYAWA METABOLIT SEKUNDER MINYAK ATSIRI AKAR WANGI (Vetiveria zizanioides (L.) Nash) ASAL KABUPATEN GARUT

SIva Puspitasari, Siva (2024) PROFIL SENYAWA METABOLIT SEKUNDER MINYAK ATSIRI AKAR WANGI (Vetiveria zizanioides (L.) Nash) ASAL KABUPATEN GARUT. Diploma thesis, STIKes Karsa Husada Garut.

[img]
Preview
Text
SIVA PUSPITASARI_KTI FINAL.pdf

Download (2MB) | Preview

Abstract

Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang sebagian besar wilayahnya terdiri dari hutan tropis. Kawasan hutan tropis di Indonesia terluas ketiga setelah Brazil dan Republik Demokratik Kongo. Selain Haiti dan Bourbon Pasific, Indonesia berada di antara tiga penghasil minyak atsiri akar wangi terbesar di dunia. Kabupaten Garut adalah pusat penghasil minyak atsiri akar wangi di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan senyawa metabolit sekunder dalam minyak atsiri akar wangi asal Kecamatan Samarang Kabupaten Garut. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif metode eksperimen laboratorium. Minyak atsiri akar wangi dilakukan pengujian menggunakan Kromatografi Lapis Tipis dengan menggunakan fase diam silica gel F254 yang dibuat dengan panjang 7 cm dan lebar 2 cm kemudian diaktifkan dalam oven dengan suhu 100°C selama 10 menit. Untuk fase geraknya digunakan bermacam-macam eluen dengan sifat polaritas yang berbeda-beda. Minyak atsiri akar wangi ditotolkan pada kromatogram menggunakan pipa kapiler dan dimasukkan kedalam chamber yang telah berisi eluen yang telah dijenuhkan. Setelah terelusi sempurna kromatogram dikeringkan, kemudian diamati dibawah sinar UV 254 nm dan UV 366 nm untuk dapat melihat noda yang muncul pada kromatogram dan dihitung nilai Rf yang dihasilkan dari senyawa yang diuji kemudian dibandingkan dengan parameter nilai Rf minyak atsiri pada Farmakope Herbal Indonesia. Senyawa metabolit sekunder yang diuji diantaranya alkaloid, flavonoid, tanin, saponin, steroid, dan terpenoid. Minyak atsiri akar wangi asal Kecamatan Samarang Kabupaten Garut mengandung senyawa metabolit sekunder yaitu senyawa steroid yang ditandai dengan timbulnya noda berwarna biru dengan nilai Rf sebesar 0,9 dan senyawa terpenoid yang ditandai dengan timbulnya noda berwarna biru dengan nilai Rf sebesar 0,54.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: R Medicine > RS Pharmacy and materia medica
Divisions: Faculty of Medicine, Health and Life Sciences > School of Medicine
Depositing User: Mr Andhika Lungguh Perceka Andhika
Date Deposited: 28 Aug 2024 15:17
Last Modified: 28 Aug 2024 15:17
URI: http://repository.lp4mstikeskhg.org/id/eprint/224

Actions (login required)

View Item View Item