ANALISIS ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK : HIPERTENSI PADA TN.M DENGAN PEMBERIAN JUS MENTIMUN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TAROGONG

Intan Thania Maharani, INTAN (2024) ANALISIS ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK : HIPERTENSI PADA TN.M DENGAN PEMBERIAN JUS MENTIMUN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TAROGONG. Other thesis, STIKes Karsa Husada Garut.

[img]
Preview
Text
BISMILLAH DRAFT SIDANG INTAN THANIA M (KHGD23035) REVISI BU EVA.pdf

Download (652kB) | Preview

Abstract

Latar Belakang: Lansia merupakan seseorang yang telah mencapai usia 60 tahun ke atas yang telah memasuki tahapan akhir dari fase kehidupannya. Proses penuaan pada lansia akan menimbulkan perubahan baik secara fisik, mental, sosial, ekonomi dan fisiologi. Salah satu perubahan fisik yang terjadi adalah perubahan struktur vena besar yang dapat mengakibatkan terjadinya hipertensi. Menurut WHO pada tahun 2023 mengatakan bahwa terdapat 1 milyar orang di dunia menderita hipertensi. Prevalensi hipertensi di Indonesia pada lansia sebesar 63,2%. Hipertensi merupakan suatu kondisi dimana meningkatnya darah sistolik berada di atas normal yaitu lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg. Hipertensi merupakan penyakit yang dikenal dengan istilah silent killer karena gejalanya hanya sedikit, bahkan terkadang tanpa gejala. Tujuan : Mampu melakukan Analisis Asuhan Keperawatan Gerontik Dengan Hipertensi Pada Tn. M Dengan Pemberian Jus Mentimun Di Wilayah Kerja Puskesmas Tarogong Metode : Metode Penulisan karya ilmiah akhir ini disusun menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan studi kasus dan melakukan terapi non farmakologi berdasarkan Evidence Based Practice yaitu dengan pemberian jus mentimun sebanyak 2x dalam sehari dalam waktu 1 minggu atau 7 hari. Partisipan dalam penelitian ini adalah lansia dengan hipertensi. Hasil: Dari hasil Analisa kasus pada pasien hipertensi dengan masalah resiko perfusi perifer tidak efektif untuk menurunkan tekanan darah setelah dilakukan pemberian asuhan keperawatan dengan intervensi pemberian jus mentimun selama 3 hari secara berutut-turut, tekanan darah mengalami perubahan dari 172/100 mmHg pada hari pertama dan 151/90 mmHg pada hari ketiga. Hal ini menunjukkan bahwa pemberian jus mentimun yaitu terapi non-farmakologis yang efektif dan terbukti dapat menurunkan tekanan darah tinggi secara bertahap. Saran : terapi non-farmakologi pemberian jus mentimun dapat diberikan untuk menurunkan tekanan darah tinggi pada lansia dengan hipertensi. Kata Kunci : Hipertensi1, jus mentimun2, lansia3

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: R Medicine > RT Nursing
Divisions: Profesi Ners
Depositing User: Mr Andhika Lungguh Perceka Andhika
Date Deposited: 24 Jul 2025 07:27
Last Modified: 24 Jul 2025 07:27
URI: http://repository.lp4mstikeskhg.org/id/eprint/554

Actions (login required)

View Item View Item